Seringkali kita
terjebak menilai kebaikan dengan ukuran nilai materi. Apalagi tolak ukurnya
kalau bukan uang. Seolah-olah segala kebaikan hanya diukur dari besaran nilai
uang yang kita gunakan. Pemikiran seperti itu kerap menyesatkan karena kemudian kita
berpikir hanya dengan uang baru bisa berbuat kebaikan. Tak jarang ungkapan
bahwa untuk bisa berbuat baik, perlu untuk menjadi kaya, karena kaya identik
dengan banyak uang, dan banyak uang bisa digunakan untuk berbuat kebaikan.
Salah satu bentuk kebaikan itu adalah bersedekah.
Tak
ada yang salah dengan menjadi kaya. Tapi tentunya dengan cara yang benar,
halal, dan berkah. Bukan dengan jalan merugikan orang lain, apalagi negara.
Hiii.., naudzubillah. Sesuatu yang diperoleh dengan cara bathil, tidak akan
menjadi bernilai amal sholih walau pun nilainya mungkin sebesar gunung emas.
Dan sebaliknya, sekecil apa pun yang kita lakukan dan berikan kalau berasal
dari sumber yang jelas, halal, dan baik, tentunya akan dicatat sebagai bentuk
amal sholih di hadapanNya. Nah, kalau kekayaan itu diperoleh dengan cara yang
baik, halal, dan berkah, maka selain berzakat sebagai salah satu hal wajib
untuk kaum muslim, maka amal sholih lainnya yang sering dilakuan adalah bersedekah.
Lalu,
bagaimana dengan mereka yang Allah (masih) uji dengan kesempitan hidup, rejeki
yang pas-pasan hanya untuk mencukupi kebutuhan keluarga, bahkan kurang? Tidak
adakah celah untuk bersedekah sebagai salah satu cara untuk juga mengundang
lancarnya rejeki? Jangan kecil hati dulu. Sedekah tak selalu harus dengan uang.
Rasulullah sendiri pernah mengatakan bahwa senyum pun bisa bernilai sedekah.
Dengan demikian, sedekah tak harus identik dengan besaran nilai uang yang kita
berikan.
Ada
3 hal yang bisa kita lakukan sebagai bentuk amal sholih sedekah tanpa uang bagi
mereka yang memang hidupnya tidak berkelimpahan uang. Ketiga hal tersebut
adalah :
1. Sedekah
Benda
Bersedekah
tanpa uang bisa kita lakukan dengan memberikan benda yang masih bagus dan layak
bagi orang lain. Lebih baik lagi bila kita memberikan benda yang paling kita
sayangi dan sukai. Jadi memberikan sedekah dalam bentuk benda, bukan hanya
semata-mata kita memberikan benda yang sudah tidak kita butuhkan. Lebih
terutama bila kita mampu memberikan benda-benda milik kita yang dibutuhkan oleh
orang lain , walau kita sendiri masih menggunakannya.
Contoh
seperti ini misalnya, memberikan makanan buat fakir miskin dengan makanan
terbaik yang kita miliki (bukan sisa, apalagi basi), buku-buku, pakaian, koran
bekas, dan sebagainya.
2. Sedekah
Tenaga/Jasa
Memberikan
bantuan tenaga dan keahlian kita juga bisa dimasukkan dalam sedekah. Tentunya
iklash dan gratis. Misalnya, mengajar gratis untuk kaum duafa, memberikan les
bahasa Inggris untuk anak yatim, menjadi tenaga sukarela untuk korban bencana
alam, penderita sakit yang memerlukan dukungan moril, atau menjadi pendonor
darah.
Banyak
lagi contoh sedekah yang hanya membutuhkan tenaga dan keahlian kita untuk
disumbangsihkan pada mereka yang memerlukan.
3. Sedekah
senyum
Senyum
yang iklash dan datangnya dari hati, akan terpancar lewat mata dan sampai ke
hati. Ini yang paling mudah dan sederhana, tapi ternyata tidak semua orang
mampu melakukannya. Padahal, bila dilakukan dengan keiklahsan, bayangkan,
betapa mudahnya kita melakukan sedekah ini setiap harinya.
Itulah
3 bentuk sedekah yang bisa dilakukan tanpa uang. Yang diperlukan adalah niat
untuk berbagi tanpa pamrih, dan iklash, dan tentunya hanya berharap ridha
dariNya.
JADI
APA KITA HARUS MENCARI ALASAN UNTUK TIDAK BERSEDEKAH????